
Kemah Kenaikan Tingkat Pramuka Penggalang MTs Husnul Khotimah di Buper Sidomba
Pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2024, santri kelas 7 hingga 9 MTs Husnul Khotimah mengikuti kegiatan Kemah Kenaikan Tingkat Pramuka Penggalang Rakit Ramu & Terap (PKTRRT) yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Sidomba. Kegiatan ini bertujuan untuk menempa kemandirian, keberanian, dan tanggung jawab santri melalui serangkaian aktivitas yang menantang serta mendidik.
Acara resmi dibuka oleh Ustadz Latipudin, Kepala Unit Pembinaan, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam kepramukaan. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wadah untuk melatih fisik dan mental, serta mengasah kemampuan bertahan hidup dalam berbagai kondisi, baik di kota maupun di alam terbuka.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi kelestarian flora dan fauna di sekitar kita. Menurutnya, “Pramuka adalah patriot muda yang peduli dengan lingkungan sekitar.” Selain itu, Ustadz Latipudin mengenang pengalamannya sebagai anggota pramuka di masa lalu, bagaimana ia yang dulunya penakut berubah menjadi pemberani melalui pembinaan pramuka.
Kemah ini tidak hanya diisi dengan kegiatan pramuka standar, tetapi juga dengan serangkaian acara seru dan mendidik. Santri terlibat dalam cooking contest, di mana mereka memasak mandiri, menyiapkan makanan dari bahan-bahan sederhana. Kemeriahan pun berlanjut pada malam hari dengan pentas seni, menampilkan berbagai kreativitas santri, serta momen puncak yang ditunggu-tunggu, yakni api unggun yang menyatukan seluruh peserta dalam suasana kebersamaan.
Kegiatan ini juga melibatkan aktivitas outbound, yang menguji kekuatan fisik dan mental para santri. Selain itu, senam pagi dan dzikir serta doa menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas untuk menjaga kebugaran tubuh dan ketenangan jiwa. Pada malam hari, santri juga melaksanakan qiyamullail, memperdalam hubungan spiritual dengan Allah.
Dalam kemah ini, santri diuji melalui penilaian di enam pos ekspan, di mana setiap kelompok diuji keterampilan, pengetahuan, dan kerjasamanya. Semua ini bertujuan untuk membentuk pramuka yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan.
Kegiatan ditutup oleh, Ustadz Elfarobi, Lc., selaku Mabigus yang memberikan pesan agar semangat kemandirian dan kebersamaan yang diperoleh selama kemah ini tetap tertanam dalam kehidupan sehari-hari santri, baik di sekolah maupun di asrama.
Dengan takbir yang menggema, “Allahu Akbar!”, perkemahan ditutup secara resmi, meninggalkan kenangan dan pelajaran berharga bagi para santri. Pramuka diharapkan membuktikan perannya dalam membentuk generasi muda yang mandiri, peduli lingkungan, dan berani menghadapi tantangan hidup.
