
EMPAT KEUTAMAAN SHODAQOH
Oleh : Jajang Aisyul Muzakki
Sahabat Jabir ra telah berkata: Pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah. Tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak berpakaian layak dan kelihatan kotor, serta menenteng senjata. Kebanyakan mereka dari Bani Mudhar, bahkan boleh dikata seluruhnya dari Bani Mudhar. Wajah Rasulullah kelihatan sangat prihatin menyaksikan penderitaan dan kefakiran yang menimpa orang-orang tersebut. Lalu Rasulullah saw keluar, dan memerintahkan kepada Bilal untuk mengumandangkan azan. Sesaat kemudian shalat pun didirikan. Setelah selesai, lalu Rasulullah menyampaikan khutbah: “Wahai umat manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya. Dan dari pada keduanya Allah rnemperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan, bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (ak-hirat).” Mendengar khutbah Rasulullah, banyak di antara para sahabat yang kemudian memberikan sedekah. Ada yang memberikan uang dirham dan dinarnya, ada yang bersedekah baju, gandum, kurma, bahkan ada yang memberikan sedekah separo buah kurma, dan ada seorang sahabat Anshar yang membawa satu karung bahan makan hingga dia tidak kuat mengangkat. Dan akhirnya banyak berdatangan orang yang memberikan sedekah untuk membantu penderitaan kawannya dari Bani Mudhar, sehingga Rasulullah merasa kewalahan. Lalu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa membuat sunah hasanah (perilaku yang baik) di dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa harus mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat sunah sayiah (perilaku yang jelek) di dalam Islam, maka dia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa harus mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim dan Nasai).
Di antara keutamaan bersedekah adalah: Pertama, sedekah mengundang rezeki. Semakin banyak bersedekah, semakin banyak rezeki melimpah. “Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah,” sabda Rasulullah.
Kedua, sedekah bisa menyembuhkan penyakit. Karena sedekah dapat membersihkan hati dan pikiran, dampaknya secara psikologis dapat pula membantu penyembuhan, berkat ridha Allah swt. Selain itu, Allah menjanjikan melipatgandakan ganjaran sedekah hingga 700 kali lipat. Dengan bersedekah Rp.100.000,- misalnya, bukan tak mungkin akan kembali Rp.70.000.000. Dan dengan uang itulah si sakit membiayi proses penyembuhannya.
Ketiga, sedekah dapat menolak bala, menahan musibah, menghilangkan kesulitan. Sabda Rasulullah, “Jika seseorang ingin dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, ditolong atas semua permasalahannya, dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita, lebih bermasalah. Dan bersedekah merupakan upaya terbaik untuk membantu orang lain.” Sabda Rasulullah saw lagi, “Bersegeralah bersedekah. Sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”
Keempat, sedekah dapat memanjangkan umur. Dengan bersedekah, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan batin dan merasa lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain, dan semakin dicintai para sahabat. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih berkualitas.