
Workshop Guru Mahir Husnul Khotimah 2 Tingkatkan Kompetensi Pendidik
Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 Kuningan sukses menggelar Workshop Guru Mahir bertema “Pengembangan Administrasi Pembelajaran untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar yang Efektif dan Inovatif”. Kegiatan yang berlangsung pada 9-10 Januari 2025 di Aula Pondok Pesantren ini diikuti oleh seluruh guru pengajar MTs Husnul Khotimah 2.
Workshop bertujuan meningkatkan kemampuan para guru dalam menyusun administrasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Untuk itu, panitia menghadirkan Gunaryo Setyo Nugroho, S.Pd,Si seorang Fasilitator Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah dari Kementerian Agama RI. Dalam penyampaian materinya, Gunaryo menekankan pentingnya administrasi pembelajaran yang terstruktur dan inovatif untuk menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif.
“Administrasi yang baik adalah fondasi keberhasilan pembelajaran di kelas. Dengan inovasi dan struktur yang tepat, guru dapat menciptakan suasana belajar yang produktif dan menyenangkan,” jelas Gunaryo. Ia juga memberikan sejumlah strategi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran.
KH. Fauzi Muhammad Ali, Lc., Pimpinan Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa profesionalisme guru sangat penting dalam mewujudkan visi pondok pesantren.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten dan inovatif adalah kunci mencetak generasi santri yang unggul dalam ilmu dan akhlak,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ayip Miftahuddin, S.Pd., Kepala MTs Husnul Khotimah 2, menyebutkan bahwa workshop ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan modern. “Dengan administrasi pembelajaran yang terencana, guru bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bermakna. Harapannya, santri lebih mudah memahami materi dan termotivasi untuk belajar,” ungkapnya.
Workshop ini tak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga manfaat praktis, seperti penguasaan strategi pembelajaran berbasis teknologi. Para guru yang mengikuti kegiatan tampak antusias, terlihat dari interaksi aktif para guru selama sesi berlangsung.
Dengan semangat baru yang diusung Husnul Khotimah 2 optimis dapat terus menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam membina generasi Islami yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.