Bekal Berharga Jelang MA, Siswi MTs Husnul Khotimah Putri Dibekali Ilmu Agar Tak ‘FOMO’

Bekal Berharga Jelang MA, Siswi MTs Husnul Khotimah Putri Dibekali Ilmu Agar Tak ‘FOMO’

Maniskidul – Santri kelas IX MTs Husnul Khotimah Putri mengikuti Dauroh Akhir  di Gedung Darul Arqom, Pondok Pesantren Husnul Khotimah Maniskidul. Mengangkat tema “Bertumbuh Tanpa Kehilangan Arah,” acara yang digelar tanggal 19 Mei ini menjadi bekal penting bagi para santriwati dalam menyongsong jenjang pendidikan SMA/MA dan derasnya arus modernisasi.

Dua narasumber kompeten dihadirkan untuk membekali parasantriwati kelas 9. Coach Ari Mohammad Ridwan membuka sesi dengan materi tentang pentingnya bersyukur. Ia menekankan bahwa fokus pada karunia yang dimiliki adalah kunci kebahagiaan dan ketenangan hati. Selanjutnya, Tuti Azizah, memberikan pencerahan mengenai bahaya fear of missing out (FOMO). Di era media sosial ini, Tuti mengingatkan para siswi untuk memiliki prinsip kuat dan tidak mudah terombang-ambing oleh tren yang belum tentu positif.

Pimpinan Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Ustadz Mulyadin, Lc., MH., dalam sambutan singkat namun sarat makna, memberikan nasihat layaknya seorang ayah kepada putrinya. Beliau mengibaratkan seorang muslimah ideal sebagai pohon yang kokoh akarnya, menjulang dahan dan rantingnya, serta menghasilkan buah yang manis bagi sekitarnya. Ustadz Mulyadin menekankan pentingnya akidah yang kuat sebagai fondasi utama. “Jika akidah bermasalah, maka akan mudah diterpa angin,” ujarnya, mengingatkan agar para siswi tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Beliau juga menyoroti betapa berharganya seorang muslimah berilmu, layaknya berlian yang tak ternilai. Ustadz Mulyadin berharap daurah ini menjadi momentum internalisasi nilai-nilai Islam yang telah dipelajari, bukan sekadar pengetahuan di kepala. Beliau pun memberikan analogi yang menarik tentang hati yang diibaratkan batu yang kokoh, lebih kuat dari baja yang bisa meleleh, sebagai pengingat akan potensi luar biasa yang dimiliki setiap siswi.

Ketua panitia pelaksana, Ustadzah Sri Martini, SS, menjelaskan bahwa daurah ini adalah yang pertama kali diadakan khusus untuk kelas IX, sebagai persiapan menghadapi lingkungan SMA/MA. “Harapannya, dengan materi tentang bersyukur dan bahaya FOMO, anak-anak semakin siap menghadapi dunia luar tanpa kehilangan jati diri dan tetap istiqomah dalam pembinaan diri,” tuturnya penuh harap.

Dauroh Akhir ini diharapkan menjadi lentera bagi para santri MTs Husnul Khotimah, membekali mereka dengan ilmu dan kesadaran diri untuk terus bertumbuh menjadi muslimah yang tangguh dan bermanfaat, tanpa terjerat arus kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP