
DAURAH KELAS 12 MA: WONDERFUL FAMILY
Pada tanggal 6 April 2023, diadakan sebuah acara persiapan pernikahan yang bertemakan “Wonderful Family” yang diselenggarakan oleh bagian ruhiyah Pontren Husnul Khotimah. Acara ini dilaksanakan mulai pukul 16.00 sore hingga menjelang berbuka puasa.
Sebelum memutuskan untuk menikah, setiap orang perlu mempersiapkan diri secara fisik, psikologis, dan agama. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa diri sendiri dan pasangan siap menghadapi segala tantangan yang mungkin terjadi dalam pernikahan. Oleh karena itu, acara ini diadakan di Masjid Husnul Khotimah Putra dan dihadiri oleh santriwan dan santriwati kelas 12 Madrasah Aliyah Husnul Khotimah yang sebentar lagi akan lulus dari pesantren.
Acara ini diisi oleh dua pemateri yang merupakan pasangan suami istri, yaitu Israyeni, M.Psi. dan Triatno Prabowo, M.Psi. Kegiatan pembekalan bertema “Wonderful Family” ini adalah bagian dari tanggung jawab lembaga, dan telah diadakan sebelumnya. Kegiatan ini dianggap sangat penting karena santri yang hadir sudah dewasa secara biologis dan mukallaf, namun terdapat ketimpangan antara kedewasaan dan cara berpikir logis mereka.
Ustadz Mulyadin, Mudir Pontren Husnul Khotimah, menyampaikan bahwa acara ini penting untuk membentuk tatanan keluarga yang sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah beserta para istri beliau. Para peserta dapat memperoleh pemahaman dan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis, serta bagaimana menghadapi segala tantangan yang mungkin timbul dalam pernikahan.
Dalam acara ini, Israyeni membahas tentang hakikat bahagia dalam pernikahan. Menurutnya, bahagia bukanlah berarti tidak ada masalah dalam rumah tangga, melainkan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya visi misi dan harmonisasi dalam keluarga untuk menciptakan keluarga yang bahagia.
Sementara itu, Triatno Prabowo membahas tentang pentingnya perspektif agama dalam pernikahan. Menurutnya, sebagai orang beriman, menikah bukan hanya untuk memenuhi hasrat biologis dan fisik, melainkan juga untuk membangun peradaban. Ia juga menekankan bahwa hancurnya sebuah peradaban bisa dimulai dari tidak dibenahinya konflik dalam keluarga.
Kegiatan persiapan pernikahan ini memberikan banyak wawasan dan pemahaman bagi santri tentang pentingnya membangun keluarga yang bahagia dan harmonis, serta bagaimana mengatasi konflik yang mungkin terjadi di dalam keluarga. Diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat bagi calon pengantin dan keluarga mereka dalam mempersiapkan pernikahan dan masa depan.