Pemuda Saleh Mencari Pendamping Hidup Shalehah

Pemuda Saleh Mencari Pendamping Hidup Shalehah

Oleh Mustopa

Kepala Unit Klinik Pratama Husnul Khotimah Kuningan

 

Seperti masih kemarin, Jumat lalu, dalam pertemuan pekanan kita, kami duduk bersama membahas rencanamu. Dengan penuh keseriusan dan semangat, kamu bercerita bahwa kini saatnya kamu menetapkan hati: mencari pendamping hidup yang shalehah.

 

Kamu menyusun rencana dengan sangat rapi. Bulan Juli menjadi waktu ta’aruf, bulan Agustus melamar, dan bulan September melangsungkan akad nikah. Rencana indah yang tidak hanya menggambarkan kesungguhan, tapi juga mencerminkan harapan seorang pemuda yang ingin menjemput ridho Allah dalam berumah tangga.

 

Namun siang ini, Jumat yang sama, hanya berbeda pekan, kabar mengejutkan itu datang—kabar yang membuat langkah kami tertahan, hati kami hancur, dan mata kami basah.

 

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

 

Engkau, Yogi Sugiantoro bin Emed, pemuda shaleh dari Desa Sembawa Jalaksana, telah lebih dahulu melanjutkan perjalanan mencari pendamping hidup… di alam sana. Allah memanggilmu dengan cara yang tak pernah kami bayangkan, begitu cepat, begitu mendadak.

 

Masih jelas terekam semangatmu mencari makna dan keridhaan hidup di usia mudamu yang baru memasuki 23 tahun. Di sela-sela kesibukan bekerja, kamu tetap tekun, tetap istiqamah.

 

Sore itu, kami datang melingkar bersama teman-teman menjenguk keluargamu. Kami tahu, keluarga sangat terpukul atas kepulanganmu. Sang ayah, dengan mata berkaca-kaca, menceritakan kronologis berpulangnya dirimu.

 

“Sudah jadi kebiasaannya,” kata ayahmu lirih, “setiap jam 4 pagi, ia naik motor dari tempat tinggalnya untuk membangunkan kami shalat Subuh berjamaah di masjid. Tapi Jumat pagi itu… ia tak datang.”

 

Usai Subuh, ayahmu mencarimu. Pintu rumahmu yang kau tinggali sendiri terbuka. Tetangga bilang, kamu sudah terdengar bangun sebelum Subuh, bersiap seperti biasa. Tapi saat ayahmu masuk kamar, ia terkejut dan menjerit—kamu telah tergeletak di lantai dengan pakaian shalat.

 

Begitu banyak orang kaget. Seorang jamaah masjid berkata bahwa kamu masih hadir shalat berjamaah Magrib dan Isya malam sebelumnya. Semua mengenalmu sebagai pemuda yang lembut, ringan tangan, taat ibadah, dan penuh cita-cita.

 

Yogi, kamu telah menjadi lentera bagi keluargamu. Allah memuliakanmu. Allah tahu hatimu. Doamu dikabulkan, bahkan dengan cara yang paling istimewa. Allah telah memantaskanmu dengan segala kebaikan dan kesalehan, dan kini menjemputmu menuju perjumpaan dengan jodoh terbaik: surga-Nya.

 

Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untukmu, Yogi. Kebaikanmu tak akan hilang. Namamu akan terus hidup di hati keluarga, sahabat, dan semua yang pernah mengenalmu.

 

Yogi Sugiantoro bin Emed

Alumni Poltekkes Kemenkes Bandung

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Pemuda shaleh dari Desa Sembawa Jalaksana

Yang telah mendahului kita dengan husnul khatimah.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )
WHATSAPP