
Santri PPM ikuti Subuh Raya di Masjid Miftahus Sa’adah
Subuh itu (26/1), jamaah berduyun-duyun mendatangi Masjid Miftahus Sa’adah, Desa Legok, Kabupaten Kuningan. Mereka yang hadir disambut dengan kupon yang dapat ditukarkan dengan aneka jajanan di pelataran masjid. Suasana Subuh semakin istimewa dengan kehadiran santriwati Praktek Pengenalan Masyarakat (PPM) Desa Legok, yang berkolaborasi untuk mensukseskan kegiatan Subuh Raya dan santunan anak yatim.
Kegiatan Subuh Raya ini sudah berlangsung hingga 20kali secara rutin setiap Minggu pertama di hari Ahad. Ketua Yayasan Miftahus Sa’adah, H. Ahmad Syahuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memakmurkan masjid dan mempererat silaturahmi jamaah. Jamaah yang hadir juga dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti AC di dalam masjid, kebersihan yang terjaga, dan sarapan bergizi gratis. Sebanyak 13 pedagang lokal turut terlibat menyediakan makanan seperti bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning, dan lontong. Para jamaah cukup menukarkan kupon senilai Rp5.000 untuk mendapatkan makanan tersebut.
Setelah salat Subuh berjamaah, acara dilanjutkan dengan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Penceramah, Dr. H. Ugin Lugina, M.Pd., menyampaikan lima hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj, yaitu mengenal Allah dan mentaati-Nya, mencintai Rasulullah, mencintai dan memakmurkan masjid, mengetahui kebesaran Allah melalui alam semesta, dan kewajiban melaksanakan salat lima waktu.
Kegiatan Subuh Raya juga dirangkaikan dengan santunan untuk anak yatim usia 0–15 tahun. Anak-anak ini menerima uang pembinaan sebesar Rp100.000 yang dilipatgandakan pada momen tertentu, seperti Muharram dan menjelang Idulfitri, serta mendapatkan paket sembako. Ahmad Syahuddin berharap kegiatan ini dapat terus berjalan dan menjadi ladang pahala serta keberkahan bagi semua yang terlibat.
Ketua MUI Kabupaten Kuningan, KH. Dodo Syarif Hidayatulloh MA, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Subuh Raya ini. “Alhamdulillah, kita telah mendengar bersama informasi tentang Subuh Raya di Masjid Miftahus Sa’adah Legok. Kegiatan ini luar biasa. Harapan kita adalah agar masjid-masjid, khususnya di Kabupaten Kuningan, tidak hanya didirikan, tetapi juga dimakmurkan,” ujarnya.
KH. Dodo Syarif Hidayatulloh MA menyebut Subuh Raya yang telah terlaksana sebanyak 20 kali ini sebagai uswah hasanah atau teladan yang patut ditiru oleh masjid-masjid lain. “Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan informasi tentang Subuh Raya di Masjid Legok ini. Alhamdulillah, beberapa masjid di desa lain, seperti Karang Tawang, Babakan Demak, dan Muncangela, telah mengikuti langkah ini,” tambahnya.
Kepala Kemenag Kuningan, Drs. H. Ahmad Handiman Romdony, M.Si. , yang turut hadir dalam Subuh Raya ke-20, menyampaikan hal serupa. “Subuh Raya ini sangat istimewa. Kehadiran santriwati dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah menambah semarak kegiatan ini. Semoga kegiatan ini menginspirasi masjid-masjid lain di Kabupaten Kuningan untuk mengikuti langkah serupa,” ungkapnya.
Ketua DKM Masjid Miftahus Sa’adah, H. Najmuddin juga menyampaikan bahwa kegiatan ini telah menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain. “Beberapa masjid di desa seperti Karang Tawang, Babakan, dan Muncangela kini mengadopsi kegiatan serupa. Kami berharap Subuh Raya ini terus menjadi teladan untuk memakmurkan masjid,” katanya.
Pembina Masjid Miftahus Sa’adah H. Dalil Firmansyah menambahkan Subuh Raya di Masjid Miftahus Sa’adah tidak hanya menghidupkan suasana Subuh berjamaah, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana masjid dapat dimakmurkan dengan program-program yang bermanfaat. “ Dengan kombinasi salat berjamaah, peringatan keagamaan, santunan anak yatim, dan pemberdayaan ekonomi lokal, kegiatan ini membuktikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kebahagiaan dan kemakmuran masyarakat” ujarnya.