Penerimaan Guru Baru Husnul Khotimah: 23 Peserta Ikuti Tahapan Seleksi Ketat

Penerimaan Guru Baru Husnul Khotimah: 23 Peserta Ikuti Tahapan Seleksi Ketat

Kuningan, 14 Juli 2025 – Suasana pagi yang cerah di Pondok Pesantren Husnul Khotimah 1 Kuningan mengawali momen penting dalam dunia pendidikan. Bertepatan dengan hari pertama tahun ajaran baru 2025/2026, Yayasan Husnul Khotimah melalui Divisi HRD dan Personalia menyelenggarakan seleksi calon guru baru yang penuh tantangan dan ketat.

Kegiatan ini menjadi sorotan karena bukan hanya menilai kemampuan akademik, tetapi juga akhlak, kesehatan, dan kesiapan mental para peserta. Dengan sistem seleksi yang komprehensif, yayasan berharap mendapatkan tenaga pengajar yang berkompeten dan berintegritas tinggi.

“Total ada 7 formasi yang dibuka, yakni 3 guru Matematika, 1 guru Fisika, 1 guru Kimia, 1 guru Khot/Imla’, dan 1 guru Bimbingan Konseling. Dari 34 pendaftar yang lolos administrasi, hadir 23 peserta untuk mengikuti proses seleksi hari ini,” jelas perwakilan HRD Yayasan Husnul Khotimah.

Seleksi ini tidak main-main. Para peserta harus melalui beberapa tahapan yang berlangsung seharian penuh:
• Tes tulis bidang studi sesuai formasi
• Tes tulis Pendidikan Agama Islam (PAI)
• Tes baca tilawah Al-Qur’an
• Pemeriksaan kesehatan
• Psikotes oleh tim konselor
• Microteaching (simulasi mengajar) sebagai penilaian praktik

“Kami tidak hanya mencari guru yang cakap mengajar, tapi juga memiliki karakter kuat dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam,” tambah tim HRD.

Beberapa peserta yang hadir mengungkapkan kesan mendalam terhadap proses seleksi ini. Salah satu peserta dengan latar belakang Kimia Murni menyampaikan bahwa momen ini adalah impiannya sejak lama.

“Ini pertama kalinya saya melamar dan langsung dipanggil. Deg-degan banget. Tapi ini memang cita-cita saya jadi guru. Saya ingat pesan guru saya dulu: kita kuliah bukan cuma buat kerja, tapi buat memberi manfaat lewat ilmu,” ujarnya penuh semangat.

Peserta lain dari jurusan Pendidikan Matematika mengaku seleksi di Husnul Khotimah sangat sistematis.
“Tahapan-tahapannya jelas dan terstruktur. Tes-tesnya menyeleksi kualitas akademik dan spiritual. Ini membuat kami benar-benar merasa disaring bukan hanya soal nilai, tapi juga kesiapan jadi pendidik,” jelasnya.

Klinik Pratama Husnul Khotimah juga turut andil dalam proses seleksi dengan melakukan dua jenis pemeriksaan:
Tensi darah untuk mengetahui tekanan tubuh, Tes CO Analyzer untuk mendeteksi paparan asap rokok atau polusi.

Melalui proses seleksi yang ketat ini, Yayasan Husnul Khotimah berkomitmen mencetak generasi guru yang bukan hanya pintar, tetapi juga menjadi teladan akhlak dan keistiqamahan dalam mendidik. Karena mendidik santri adalah bagian dari membangun masa depan umat.

“Mudah-mudahan dari rekrutmen ini, kita mendapatkan guru-guru terbaik, yang bukan hanya memenuhi kualifikasi tapi juga sejalan dengan visi dakwah dan pendidikan Husnul Khotimah,” tutup perwakilan HRD.

“Kami berharap guru yang diterima nanti benar-benar sehat, bukan hanya secara fisik tapi juga mental dan spiritual. Karena mengajar di lingkungan pondok itu membutuhkan ketahanan menyeluruh,” kata tim medis dari klinik.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP