Pesantren Husnul Khotimah Dorong Santri Jadi Penulis Produktif Lewat Seminar Literasi Inspiratif

Pesantren Husnul Khotimah Dorong Santri Jadi Penulis Produktif Lewat Seminar Literasi Inspiratif

Madrasah Aliyah Husnul Khotimah (MAHK) Kuningan bekerja sama dengan Gramedia menyelenggarakan seminar literasi inspiratif pada Selasa, 11 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan Dodi Mawardi, seorang penulis profesional yang telah menghasilkan banyak karya buku. Seminar ini dilaksanakan di dua tempat berbeda di lingkungan pesantren, yaitu untuk santri putra dan putri pada hari yang sama.

Seminar literasi ini bertujuan untuk memotivasi santri untuk menjadi penulis yang produktif. Kepala Madrasah Aliyah Husnul Khotimah (MAHK) Kuningan, Ustadz Danni Abdurahman, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong dan memotivasi santri dalam menulis.

“Saya yakin, adik-adik yang hadir di sini adalah calon-calon penulis terkenal di masa depan. Oleh karena itu, kami mendatangkan Kang Dodi, seorang pembicara yang luar biasa ini, untuk memberikan motivasi dan gambaran tentang bagaimana menjadi penulis yang produktif,” ujarnya.

Ustadz Danni berpesan kepada para santri untuk rajin membaca. “Untuk menjadi penulis yang produktif, biasakan dan luangkan waktu untuk selalu membaca. Saya sendiri, cenderung membaca buku-buku yang berkaitan dengan leadership untuk menambah wawasan. Nah, ini yang diharapkan dari santri-santri yang ada di depan ini. Kuatkan bacaan, tuangkan ide dan gagasan kalian,” pungkasnya.

Kisah Inspiratif dari Dodi Mawardi

Dodi Mawardi, yang dikenal sebagai penulis produktif dan inspiratif, menyampaikan materi dengan gaya bercerita yang menarik. Dalam kesempatan tersebut, ia membagikan pengalaman hidupnya yang penuh perjuangan, mulai dari masa kecil yang sederhana di Cianjur, hingga akhirnya meraih kesuksesan sebagai penulis dan pengajar.

“Saya tidak akan memberikan materi yang rumit. Saya hanya ingin bercerita tentang diri saya,” ujar Dodi di awal pemaparannya. Ia menceritakan bagaimana keluarganya yang sederhana,  tidak menghalangi dirinya untuk meraih mimpi.

Dodi juga berbagi tentang hobi membacanya sejak kecil, yang menjadi modal utama dalam mengembangkan kemampuan menulisnya. Ia juga menceritakan tentang perjalanan pendidikannya yang penuh lika-liku, termasuk saat salah jurusan di UGM dan kesulitan biaya kuliah. Namun, berkat dukungan teman-teman dan kegigihannya, ia berhasil melewati semua tantangan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Dodi Mawardi juga menekankan pentingnya menulis sebagai nilai tambah untuk semua profesi. Menurutnya, menulis adalah investasi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah penulis meninggal dunia. Ia juga mengajak para santri untuk memanfaatkan kemudahan teknologi di era digital untuk mengembangkan kemampuan menulis.

“Menulislah, apapun profesi kalian. Karena menulis adalah investasi masa depan yang akan memberikan manfaat yang tak terhingga,” pesan Dodi kepada para santri.

Di akhir kegiatan, panitia dan pembicara membagikan hadiah bingkisan buku bagi para santri yang aktif dalam sesi tanya jawab.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP