Peringatan Meriah Maulid Nabi di Pondok Pesantren Husnul Khotimah: Sarapan Bersama, Sholawat, dan Tausiyah Inspiratif

Peringatan Meriah Maulid Nabi di Pondok Pesantren Husnul Khotimah: Sarapan Bersama, Sholawat, dan Tausiyah Inspiratif

Lapangan STISHK, 16 September 2024 – Pondok Pesantren Husnul Khotimah sukses menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw yang dimulai sejak pagi hari dengan penuh kemeriahan. Kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB dengan sarapan nasi kuning bersama, yang diiringi dengan lantunan sholawat dari tim hadroh santri putra Husnul Khotimah. Para santri, baik putra maupun putri, terlihat antusias menyambut hari yang penuh berkah ini.

Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti lapangan, saat seluruh santri berkumpul menikmati hidangan pagi yang telah disiapkan oleh pihak pondok. Kebersamaan ini mempererat hubungan antar-santri dan menciptakan atmosfer harmonis yang semakin meriah dengan lantunan sholawat yang terus menggema di seluruh area. Gema sholawat yang dibawakan oleh tim hadroh Husnul Khotimah membuat hati setiap hadirin larut dalam rasa cinta kepada Rasulullah saw.

Acara dibuka oleh Ustadz Joni Pasya Tjik Ani, Lc., MH, yang mewakili Mudir Pondok Pesantren. Dalam sambutannya, Ustadz Joni mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Beliau menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga sebagai momen penting untuk memperdalam sirah nabawiyah dan meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Ustadz Joni mengingatkan pentingnya memperbanyak sholawat dan doa agar kita semua mendapatkan keberkahan dari acara ini.

Tausiyah utama yang sangat dinanti disampaikan oleh KH Abdul Atieq Syarifudin, Lc., M.A., alumni angkatan ke-5 Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Dalam tausiyahnya, Lulusan S2 Universitas Ummul Qura Mekkah ini membuka dengan sapaan hangat dan mengajak para santri untuk bersemangat. Beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah saw serta merenungi setiap perjalanan hidup beliau yang penuh pelajaran.

Dalam logat betawi yang khas KH Abdul Atieq juga menceritakan pengalamannya selama menimba ilmu di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, menggambarkan bagaimana pendidikan di pesantren ini berhasil membentuk karakter santri yang kuat dan berakhlak mulia. Beliau menekankan agar para santri selalu bersyukur atas nikmat menjadi umat Nabi Muhammad saw dan selalu bersemangat dalam tholabul ilmi serta berakhlak baik kepada para ustadz. Tausiyah ditutup dengan doa penuh harapan, agar para santri terus istiqomah di jalan dakwah dan dapat mengamalkan ajaran Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

 

TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP