DARI PESANTREN UNTUK INDONESIA

DARI PESANTREN UNTUK INDONESIA

Oleh Ade Hasby Ashidiqy, SQ

 

Pondok Pesantren Husnul Khotimah (HK) merupakan pesantren yang berbasis dakwah dan tarbiyah, di sinilah Alfaqir dibina dan digembleng dari tahun 1998-2002. Salah satu faktor yang membuat ketertarikan pada HK adalah karena ingin mewujudkan cita-cita sedari kecil yaitu ingin menjadi da’i yang bisa keliling Indonesia.

Ketika mendaftar di HK tahun 1998, Alfaqir mengikuti tes tulis sekaligus wawancara, Alhamdulillah Alfaqir sujud syukur di Masjid Al-Husna karena diterima sebagai salah satu santri di pesantren yang berbasis dakwah dan tarbiyah.

Perjalanan meraih cita-cita dimulai dari HK. Masih teringat wejangan dari murabbi dan gurunda Allah Yarham KH. Achidin Noor, Lc MA. Beliau berpesan, “Antum du”at qabla kulli sya’i.“ Maksud beliau, sebelum kami alumni mempunyai profesi apapun, hendaklah menjadi da’i, baik itu da’i bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan terdekatnya terlebih lagi bagi umat.

Di HK, kami dibina dan dididik bukan separuh waktu tetapi full time 24 jam dari mulai bangun sampai tidur lagi. Kami dikenalkan dengan tahajud, dhuha, dzikir Al-Matsurat, shalat berjama’ah, tahsin dan tahfidz, hadits arbain, halaqah dan tentu saja dengan ilmu kehidupan seperti keikhlasan, kesabaran, syukur, kesederhanaan, disiplin dan bertanggung jawab.

Di HK pula Alfaqir dikenalkan dengan nasyid dari Indonesia sampai negara tetangga seperti Izzatul Islam, Snada, Raihan, The Fikr. Di Masjid Al-Husna diperdengarkan dan diputar suara merdu Imam-Imam dari Masjidil Haram seperti Syekh Abdurrahman Sudays, Syekh Syuraim, Syekh Abu Bakar As-Satiry, Syekh Al-Ghomidi, Syekh Al-Mathroed yang sebagian besar santri mampu menirukan.

Di HK, Alfaqir masuk Program Idad 1 tahun, lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah Program MAK (Madrasah Aliyah Keagamaan). Dalam 1 tahun sekali, pada waktu itu biasanya pesantren mengadakan lomba seperti ceramah dan tahfidz, Pada kesempatan itu Alfaqir ikut dan alhamdulillah meraih juara ceramah dan tahfidz 5 Juz.

Beberapa bulan berikutnya, Alfaqir dikirim menjadi utusan dari HK pada lomba ceramah Tingkat Kabupaten Kuningan dan dengan izin Allah SWT meraih juara pertama. Setahun berikutnya mengikuti lomba ceramah Tingkat Kabupaten yang diselenggarakan oleh LDNU Kuningan, dengan izin Allah pula meraih juara pertama.

Selesai mondok di HK, Alfaqir bercita-cita untuk menjadi imam dan da’i Qur’an yang ingin mengelilingi sejuta Masjid di seluruh kota di Indonesia sampai Mancanegara. Untuk mewujudkan cita-cita itu dibuatlah roadshow imam keliling sejuta masjid sekaligus safari dakwah Qur’an sejuta masjid. Perjalanan itu dimulai dan diawali dari HK, mulai berdakwah dari satu kampung ke kampung lain, dari satu desa ke desa lain, dari kota satu ke kota lain, dari satu televisi ke televisi yang lain sampai dari satu negara ke negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Hongkong, Korea Selatan sampai ke Jepang.

Sederet pengalaman dakwah tersebut, dengan sebenar-benarnya Alfaqir akui adalah merupakan buah daripada pembinaan dan pendidikan serta gemblengan tarbiyan dan dakwah di Pesantren tercinta Husnul Khatimah.

Oleh karena itu, syiar dakwah yang Alfaqir jalani diniatkan semoga pahalanya mengalir kepada para pendiri, para kiai, para guru, para murabbi, asatidz, wabilkhusus untuk bapak H Sahal Suhana dan gurunda sekaligus murabbi KH. Syairazi Hasan dan KH. Achidin Noor. Semoga Allah terima iman islamnya, amal ibadah dan amal dakwahnya, Allah lapangkan dan cahayai kuburnya serta dijadikan kuburnya sebagai raudhotun min riyadhil jinan, taman- daripada taman-taman penghuni Surga. Amiin.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP