Implementasi Nilai-Nilai Pembelajaran TTQ dalam Membentuk Karakter Santri

Implementasi Nilai-Nilai Pembelajaran TTQ dalam Membentuk Karakter Santri

Oleh Kosim

 

Program Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an (TTQ) merupakan salah satu dari tiga program unggulan Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan. Program ini menjadi pilar utama dalam membentuk karakter dan ruhani santri, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan hanya dalam hafalan, tetapi juga dalam pengamalan.

Pembelajaran TTQ yang dilaksanakan setiap pagi, dari pukul 07.00 hingga 07.40 WIB secara berulang akan turut membentuk karakter santri. Dalam proses pembelajarannya, para santri dibimbing oleh seorang musyrif untuk menyempurnakan bacaan dan hafalan santri.

Musyrif TTQ menyimak bacaan santri satu persatu. Jika ada kesalahan, musyrif akan langsung memperbaiki, dan memastikan setiap huruf dan ayat dilafalkan dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid. Pun dalam tahfidz, setiap santri menyetorkan hafalan Al-Qur’an baik ziyadah maupun murojaah, dan musyrif menyimak dengan seksama sampai santri benar-benar mutqin dalam hafalan.

Dalam proses pembelajaran TTQ, setiap terjadi kesalahan bacaan santri, baik dalam pelafalan, tajwid, atau bahkan lupa ayat, musyrif akan langsung memberikan koreksi secara tepat dan penuh kesabaran. Bahkan, musyrif seringkali memberikan contoh bacaan yang benar.

Begitu pula seharusnya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Pesantren. Apabila melihat seorang santri berbuat kesalahan sudah semestinya kita bisa langsung menegur dan memberikan edukasi, sebagaimana seorang musyrif memperbaiki bacaan Al-Qur’an santri secara langsung dan memberikan contoh bacaan yang benar.

Membina, mengedukasi, mentarbiyah dan meluruskan kesalahan santri menjadi tugas bersama seluruh sivitas Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Sebab, apapun posisi kita dalam pesantren sejatinya adalah pendidik dan murobbi.

Selain itu, setiap kita sudah semestinya memberikan teladan nyata dalam berbagai aspek kehidupan. Karena apa yang kita lakukan akan dilihat dan dianggap baik oleh santri. Di lingkungan pesantren kita menjadi teladan bagi santri, di lingkungan keluarga kita menjadi teladan bagi anak-anak, dan di tengah masyarakat kita menjadi teladan umat.

Singkat cerita, setiap kita adalah pendidik bagi santri dan setiap kita adalah murobbi bagi santri. Oleh karena itu, mari kita jadikan nilai-nilai pembelajaran TTQ ini sebagai spirit dalam membina, mendidik dan mentarbiyah santri.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP