Peringatan Hari Guru Nasional di Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 Kuningan: Refleksi dan Apresiasi untuk Para Asatidz

Peringatan Hari Guru Nasional di Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 Kuningan: Refleksi dan Apresiasi untuk Para Asatidz

Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 Kuningan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2024 dengan penuh khidmat dan semangat, Senin (25/11). Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah, Ustadz Ayip Miftahudin, S.Pd., Gr., yang memberikan arahan inspiratif kepada seluruh peserta.

Hari Guru di HK2 mengusung tema dari Kemendikdasmen “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” serta tema dari Kemenag “Guru Berdaya, Indonesia Jaya.”. Upacara berlangsung di lapangan utama pesantren dengan dihadiri oleh para Asatidz, santri, serta seluruh sivitas akademika HK2.

Dalam sambutannya, Ayip Miftahudin menyampaikan kisah Yahya bin Yahya dari Andalusia yang belajar pada Imam Malik.

Pada suatu waktu tibalah sekelompok rombongan yang entah berasal dari mana membawa gajah. Pada saat itu gajah merupakan binatang yang masih asing di Madinah. Murid-murid Imam Malik pun berhamburan keluar ingin melihat gajah tersebut.

Maklum karena ini kesempatan langka, maka meski saat itu sedang berlangsung suatu majelis, keluarlah murid-murid Imam Malik, kecuali satu orang yang tak beranjak sedikitpun.

Hingga semuanya keluar Yahya bin Yahya tetap di tempatnya, seperti tak ada sesuatu yang menarik di luar sana.

Imam Malik kemudian mendekati Yahya, “Mengapa engkau tak keluar juga untuk melihat gajah?” tanya Imam Malik.

Yahya menjawab, ”Aku jauh-jauh datang dari Andalusia untuk menuntut ilmu, bukan untuk melihat gajah.” Imam Malik sangat kagum pada pemuda ini, yang mengutamakan ilmu dari pada kesenangan sesaat di luar sana, dan karena keteguhan Yahya ini beliau menggelarinya ‘aqilu Andalus

Ketepatan Yahya dalam memprioritaskan ilmu dibandingkan kesenangan sesaat menontot gajah wajib untuk kita teladani. Ia dapat memilah mana yang jauh lebih bermanfaat ketika dihadapkan dengan dua pilihan. Maka dari itu, Santri HK2 harus memprioritaskan belajar dan hormat pada Ustadz.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Hymne Guru” secara bersama-sama, yang disusul dengan pemberian bunga dan surat apresiasi sambil bermusafahah. Momen ini menjadi penuh haru, menciptakan kenangan yang mendalam bagi para Asatidz dan santri.

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan bagi para Asatidz agar senantiasa istiqamah dalam mendidik generasi Islami. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa peran guru adalah cahaya yang menerangi perjalanan ilmu dan akhlak.

Upacara Hari Guru Nasional kali ini sangat unik, karena tak seperti biasanya, yang menjadi petugas upacara adalah Asatidz, dari petugas MC sampai pengibar bendera, paduan suara dan pemimpin upacaranya.

Hari Guru Nasional di Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 menjadi momen refleksi yang membangun semangat baru, tidak hanya bagi Asatidz tetapi juga bagi seluruh santri untuk terus menghormati dan memuliakan para pendidik mereka.

TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP