
Tarhib Ramadhan 1446 H di Husnul Khotimah: Sambut Bulan Suci dengan Semangat Kemenangan
Kuningan, 24 Februari 2025 – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Yayasan Husnul Khotimah Kuningan menggelar acara Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan secara serentak di dua lokasi, yakni Husnul Khotimah 1 (HK1) Maniskidul dan Husnul Khotimah 2 (HK2) Pancalang. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme, diikuti oleh seluruh pegawai, guru, serta ustadz/ustadzah dari Yayasan Husnul Khotimah.
Acara Tarhib Ramadhan digelar sebagai momentum untuk membangkitkan semangat ruhiyah dan mempersiapkan diri dalam menyambut bulan penuh berkah. Dua penceramah dihadirkan untuk memberikan motivasi dan arahan kepada peserta, yakni KH. Jajang Aisyul Muzakki, Lc., M.Pd. yang mengisi kajian di Masjid Husnul Khotimah (HK1) dan KH. Addin Nurhaedin, Lc., M.Pd. yang memberikan ceramah di Aula HK2.
Dalam ceramahnya di Masjid Husnul Khotimah, KH. Jajang Aisyul Muzakki menyampaikan pesan inspiratif tentang bagaimana meraih kemenangan di bulan Ramadhan. Ia mengingatkan pentingnya berdoa agar Allah memberikan kesempatan untuk kembali bertemu Ramadhan dalam keadaan sehat wal’afiyat. Menurutnya, kita tidak pernah tahu apakah umur ini masih panjang, oleh karena itu doa menjadi kunci untuk bisa menikmati kembali kehadiran bulan penuh rahmat ini.
KH. Jajang juga menekankan pentingnya bersyukur atas karunia Ramadhan. Bulan ini adalah nikmat agung yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Kita patut berbahagia dan menunjukkan rasa gembira dengan kedatangannya, sebagaimana Rasulullah SAW yang selalu menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita.
Beliau mengajak jamaah untuk merancang agenda ukhrowi agar Ramadhan menjadi lebih bermakna. Ia menganjurkan untuk membuat jadwal ibadah seperti target khatam Al-Qur’an, agenda sedekah, hingga kegiatan sosial lainnya. Ramadhan, menurutnya, adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah dengan niat dan tekad yang kuat.
Memahami hukum-hukum Ramadhan juga menjadi poin penting dalam ceramahnya. KH. Jajang mengingatkan agar umat Islam tidak hanya berpuasa secara fisik, tetapi juga memahami aspek syariat dan hukum-hukum terkait ibadah Ramadhan. Ia mengajak jamaah untuk menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan tekad meninggalkan dosa.
Di akhir ceramahnya, beliau mengajak seluruh jamaah untuk mempersiapkan jiwa dan ruhiyah. Memasuki Ramadhan tidak cukup hanya mempersiapkan fisik, tetapi hati dan jiwa juga harus siap. Memperbanyak dzikir, muhasabah, serta mendekatkan diri kepada Allah menjadi langkah penting untuk menyambut bulan suci ini.
Kedisiplinan dan Ibadah di Bulan Ramadhan
Selain ceramah ruhani dari KH. Jajang Aisyul Muzakki, Kepala Divisi HRD dan Personalia Yayasan Husnul Khotimah, H. Sanwani, SH. juga memberikan arahan terkait kewajiban pegawai selama bulan Ramadhan. Arahan ini bertujuan untuk menjaga semangat ibadah dan meningkatkan kualitas diri di bulan suci.
Sebelum Ramadhan, seluruh pegawai diimbau untuk mengikuti pembekalan Ramadhan atau tasqif sebagai persiapan ruhani. Mereka juga dianjurkan membersihkan masjid atau mushola di sekitar rumah masing-masing, serta memperkuat silaturahim dengan keluarga, teman, dan kerabat baik secara langsung maupun daring.
Saat Ramadhan berlangsung, pegawai diwajibkan melaksanakan sholat wajib berjamaah di masjid dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an dengan target minimal dua kali khatam selama Ramadhan. Sholat tarawih juga diupayakan dilakukan secara konsisten sesuai kemampuan masing-masing. Selain itu, mereka dianjurkan untuk melaksanakan sholat Dhuha setiap hari, memperbanyak sedekah, dan berpartisipasi dalam i’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Para pegawai juga diimbau untuk mengikuti kuliah Ramadhan atau kultum sebanyak mungkin selama bulan suci, serta mengadakan buka puasa bersama dengan kelompok atau komunitas minimal satu kali.
Setelah Ramadhan, pegawai diharapkan mengikuti sholat Idul Fitri, mempererat silaturahim, dan melanjutkan ibadah dengan berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Mereka juga didorong untuk mengikuti acara halal bihalal dan menjaga amalan yang telah dilaksanakan selama Ramadhan agar menjadi kebiasaan yang terus berlanjut.