
Ustadz Mulyadin, Lc., M.H : Jauhkan Diri dan Keluarga Dari Api Neraka
Belasan tahun yang lalu (sekira tahun 2006) sempat dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak-anaknya, perempuan tersebut tadinya seorang aktivis masjid tentu seorang muslimah. Tidak habis pikir bagaimana ada seorang ibu yang telah mengandung sekian bulan dengan susah payah, kemudian setelah lahir berjuang dengan nyawa taruhannya diasuhnya dididiknya kemudian tiga orang anaknya begitu menginjak usia 5 tahun, 4 tahun dan 1 tahun dibunuhnya semua.
Banyak pihak yang terperanjat, bagaimana bisa seorang ibu, seorang aktifis bisa membunuh anak-anaknya. Ketika digali informasi terkait latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga, dan sampai pada latar belakang peristiwa yang naas tersebut terungkaplah bahwa apa yang dilakukan ibu tersebut merupakan kekhawatiran yang berlebihan sehingga berpengaruh pada kejiwaannya yang pada akhirnya melakukan pembunuhan seperti itu.
Alasan utama adalah dia memikirkan bagaimana pengaruh buruk dari lingkungan di mana anak-anaknya dibesarkan, tantangan yang dihadapi begitu besar yang lambat laun akan menggerus keimanan menggerus keislaman, bahkan moral anak-anaknya kelak, sehingga nanti takut ketika anaknya beranjak dewasa jauh dari nilai-nilai Islam jauh dari nilai-nilai keimaman sehingga kelak ketika ibunya meninggal dunia takut dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt. Sehingga dia berfikir pendek dari pada anak-anaknya menjadi dewasa terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik, akhirnya melakukan tindakan nekad dengan cara membunuhnya. Dia berfikir bahwa dengan membunuh tersebut maka anak-anak terselamatkan dari pengaruh jelek atau pengaruh luar.
Dia berfikir bagimana tanggung jawab pendidikan itu diserahkan semuanya pada seorang ibu, sementara sang ayah hanya memikirkan bagaimana mendapatkan uang mencukupi kebutuhan finansialnya keluarganya, kurang terlibat dalam proses pendidikan anak-anaknya. Bagaimana saya bisa membesarkan mereka sementara lingkungan begitu luar biasa menjerat anak-anak saya kelak.
Lerlepas apa yang dia lakukan jelas salah, namun kita trenyuh dengan niat yang baik dengan langkah yang salah begitu besar khawatirnya seorang ibu akan masa depan anak-anaknya.
Sebagaimana di surat At Tahrim 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]
Termasuk di antaranya orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kita. Orang dititipkan pada kita itu termasuk ahl terlebih yang menjadi tanggung jawab kita secara langsung yang ada hubungan biologis anak dan keturunan kita.