
Halal Bihalal Husnul Khotimah: Dari Refleksi Ramadhan Hingga Resep Bugar Ala Dokter Pesantren
Maniskidul, Kuningan – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mewarnai Masjid Putra Pondok pesantren Husnul Khotimah pada Jumat (11/4/2025). Yayasan Husnul Khotimah (YHK) Kuningan menggelar acara Halal Bihalal syawal 1446 H yang dihadiri oleh seluruh elemen penting pesantren: pimpinan, para guru, staf karyawan, hingga jajaran pengurus yayasan. Lebih dari sekadar tradisi pasca-Ramadhan, acara ini menjadi momentum strategis untuk menyolidkan barisan demi kemajuan lembaga pendidikan Islam terkemuka ini.
Rangkaian acara dikemas apik, diawali dengan sambutan hangat dari Ketua YHK, KH. Mu’tamad, Lc., M.Pd. Al Hafidz. Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh keluarga besar Husnul Khotimah untuk merefleksikan pelajaran berharga dari Ramadan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran, kedisiplinan, qana’ah, serta kedekatan dengan Al-Qur’an ditekankan sebagai fondasi utama dalam menjalankan amanah pendidikan. Beliau bahkan menyerukan gerakan membaca Al-Qur’an satu juz setiap hari sebagai kunci keberkahan lembaga.
“Mari kita jadikan pelajaran Ramadhan sebagai bekal berharga. Kesabaran dalam mendidik, kedisiplinan dalam bekerja, qana’ah dalam menerima rezeki, dan yang terpenting, kedekatan kita dengan Al-Qur’an akan menjadi pilar keberkahan bagi Husnul Khotimah,” ujar KH. Mu’tamad dengan penuh semangat.
Senada dengan itu, H Sanwani, SH selaku Kepala Divisi HRD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh anggota keluarga besar Husnul Khotimah, berharap acara ini semakin mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan motivasi dalam berkarya.
Kesehatan Prima, Dakwah Maksimal: Resep Bugar dari Dokter Pesantren
Sesi berikutnya menghadirkan dr. Dani yang membakar semangat hadirin dengan materi bertajuk “Menunda Kejompoan Dini: Bugar Lebih Lama, Beribadah Lebih Lama, Berdakwah Lebih Lama”. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan informatif, dr. Dani mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang dalam beribadah dan berdakwah.
Mengutip data WHO, dr. Dani memaparkan fase-fase penuaan dan risiko penyakit degeneratif. Beliau memberikan perhatian khusus pada pentingnya menjaga kekuatan otot kaki sebagai penopang sirkulasi darah. Sebagai solusi praktis, dr. Dani memperkenalkan Gerakan Project 30, serangkaian latihan sederhana namun efektif yang dapat dilakukan sehari-hari untuk menjaga kebugaran.
dr. Dani secara khusus menekankan pentingnya menjaga kekuatan otot kaki sebagai “jantung kedua” manusia yang berperan vital dalam sirkulasi darah. Sebagai solusi praktis, beliau memperkenalkan Gerakan Project 30, sebuah program sederhana namun efektif yang terdiri dari gerakan pokok (wall sit/nyarande, Lunge/Langkah Panjang, Squat/Cingogo) dan gerakan suplemen (Flame, Crunch, Push up). Beliau mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan gerakan-gerakan ini sebagai bagian dari rutinitas harian demi menjaga kesehatan dan vitalitas.
“Pertanyaannya bukan lagi sampai kapan kita bisa berdakwah, tapi bagaimana caranya agar kita bisa terus berdakwah hingga akhir hayat. Kebugaran fisik adalah modal utama kita,” tegas dr. Dani, disambut antusias oleh para hadirin.
Taujih Pimpinan: Ikhlas dan Sinergi Kunci Kemajuan Husnul Khotimah
Puncak acara adalah ceramah atau taujih yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kiai Mulyadin Lc. Di hadapan seluruh karyawan, ustadz, pengurus yayasan, dan dewan pengawas, Kiai Mulyadin mengupas tuntas urgensi keikhlasan dan sinergi dalam menjalankan roda pendidikan di Husnul Khotimah.
Beliau mengingatkan bahwa setiap amal perbuatan, sekecil apapun, harus dilandasi dengan niat yang tulus karena Allah SWT. Keikhlasan, menurut beliau, adalah kunci datangnya pertolongan dan keberkahan dari Sang Khalik. Kiai Mulyadin juga menekankan pentingnya membangun orientasi yang benar dalam berkhidmat di pesantren, bukan semata-mata mencari materi, melainkan untuk mewujudkan visi mulia melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak karimah dan berwawasan luas.
Lebih lanjut, Kiai Mulyadin memperkenalkan kurikulum “AKIL” (Attitude, Quranik, Intelegen, dan Leadership) sebagai cetak biru pendidikan di Husnul Khotimah. Beliau mengajak seluruh elemen pesantren untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mengimplementasikan kurikulum ini demi menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki karakter mulia, pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an, serta jiwa kepemimpinan yang kuat.
Ukhuwah Erat, Semangat Baru: Musafahah Akhiri Halal Bihalal
Acara Halal Bihalal yang sarat makna ini ditutup dengan doa bersama dan musafahah, momen saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan antar seluruh anggota keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Suasana haru dan penuh keakraban terasa begitu kental, menandakan eratnya tali persaudaraan dan semangat baru untuk kembali mengabdikan diri demi kemajuan Husnul Khotimah dan keberlangsungan dakwah Islam di bumi Kuningan. Semangat kerja ikhlas dan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat diharapkan terus menjadi bara yang menyala dalam setiap langkah civitas akademika Pondok Pesantren Husnul Khotimah.