JALAN JUANG SANTRI

JALAN JUANG SANTRI

Oleh Adi Bintoro

 

Bahkan Rasulullah SAW, Allah SWT perintahkan untuk menuntut ilmu. Sehingga Ibnul Qayyim berkata, “Cukuplah perintah Allah kepada Rasul-Nya agar memohon dikaruniai tambahan ilmu, menjadi sebuah kemuliaan bagi ilmu.”

Para Santri hadir untuk membangun Indonesia. Tak bisa hanya bermodal semangat, ianya harus didukung dengan keilmuan yang mumpuni. Jiwa para ulama pencari ilmu harus ada dalam jiwa santri. Karena para ulama adalah pewaris para Nabi. Mereka tidaklah mewarisi apapun kecuali ilmu. Mereka adalah orang yang memburu dan meraih ilmu serta berlelah-lelah di jalan ilmu sehingga mereka mendapatkan bagian warisan ilmu yang tak terkira banyaknya.

Sedalam dan serakus apa seorang santri terhadap ilmu yang bermanfaat? Mari kita dengarkan Ibnul Jauzi berkata mengenai dirinya: “Tidak pernah saya kenyang membaca buku. Kalau saya melihat buku yang belum pernah saya lihat sebelumnya, seolah-olah saya baru menemukan sebuah harta terpendam. Kalau misalnya saya katakan bahwa saya telah membaca 20.000 buku, maka sebenarnya jumlahnya masih lebih banyak lagi. Dan saat itu saya masih belajar.” Maa syaa Allah, Incredible..!

Seberapa cinta seorang santri terhadap buku-buku? Kisah Abu Thahir bisa menjadi contoh. Al Hafidzh Abu Thahir diceritakan termasuk orang yang seringkali berkeliling ke berbagai penjuru dunia dan banyak berguru kepada syaikh-syaikh di berbagai negeri. Ia pernah berkata: “Buku-bukuku ini lebih aku cintai daripada ditukar emas dengan berat yang sama.” Luar biasa.

Semangat membaca dan kecintaan pada buku ini yang menjadi bekal mumpuni seorang santri agar ia mampu membangun negeri ini dengan baik. Lalu bagaimana cara santri mendapatkan semangat dan kecintaan terhadap ilmu dan buku? Mari kita dengarkan asy-Syabi (seorang Tabiin) menjawab pertanyaan orang-orang tentang bagaimana dia mendapatkan ilmu yang banyak. Ia menjawab:

“Melalui sikap tak peduli kepada penderitaan, mengembara ke banyak negeri, sabar seperti kesabaran burung dara, serta bergegas menyambut dan mendatangi seperti bergegasnya burung gagak”

 

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP