Jati Diri Santri HK

Jati Diri Santri HK

Tantangan bagi santri di masa depan semakin berat, bahkan tantangan itu sudah sangat terasa saat ini mempengaruhi akhlak santri.  Maka santri harus memiliki imunitas agar tantangan global itu tidak terlalu memberikan pengaruh. Husnul Khotimah sebagai pesantren yang sejak awal menjadikan tarbiyah dan dakwah sebagai salah satu metode pendidikan berusaha membentuk jati diri santri yang tahan terhadap berbagai tantangan. Untuk lebih jelas mari kita simak wawancara dengan salah satu santri terbaik HK pada masanya.

Adakah pengalaman Ustadz yg menarik ketika mondok?

Pengalaman saya yang sangat menarik sampai saat ini dan selalu saya ingat itu ketika mondok di Husnul Khotimah ada beberapa hal sih. yang pertama tentang Tarbiyah itu sendiri, Yang kedua organisasi, dan yang ketiga ukhuwah persaudaraan dengan teman satu kelas, teman satu angkatan, dan teman satu Pesantren. Jadi hal yang cukup saya kenang itu, terlebih dari peran pesantren dengan segudang asatidzah yang luar biasa tentunya masih banyak yang di pesantren saat ini dan juga yang sudah tiada. mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas jasa guru-guru kami yang masih ada mudah-mudahan Allah Sehatkan, Allah berkahkan. Dan yang sudah tiada mudah-mudahan Allah lapangkan kuburnya dan Allah tinggikan derajatnya.

Menurut ustadz apakah tantangan santri saat ini dan di masa yang akan datang?

Ya kalau melihat dari tantangan saat ini yang pertama ya arus media yang sangat deras ya. Saya teringat dengan satu syair yang pernah disampaikan oleh Al Imam Yusuf Al qaradhawi rahimallahu ta’ala Beliau pernah mengatakan “Falau alfu banin kholfahum haadimun kafa kaifa bi baanin kholfahum alfu haadimi” di pesantren ini ibaratnya kita tuh ngebangun santri ini generasi. mungkin ingin membangun cuma satu pesantren tapi di luar Pesantren itu ada mungkin ribuan orang yang mau atau ribuan pihak atau ribuan hal yang akan merubuhkan generasi-generasi unggulan dari pesantren-pesantren kita ini. Nah saya kira tantangannya juga bukan hanya di santri, tantangannya juga di lembaga, tantangannya juga di tenaga pengajar, di asatidzah dan juga di kita semua, termasuk Wali santri.

Menurut pandangan Ustadz, bagaimana jati diri santri sejati?

Jati diri santri yang sejati itu tidak lepas dari tiga hal. Yang pertama akhlak yang indah, santri itu terkenal sopan, santri itu terkenal santun, santri itu terkenal ramah, santri itu terkenal hormat, santri itu terkenal sangat mudah dengan membantu, santri itu sangat respect dan juga sangat sensitif dengan lingkungannya, itu adalah akhlak santri. Yang kedua santri itu pasti ada ilmunya, santri itu memiliki ilmu. Oleh karenanya ketika seseorang masih menisbatkan dirinya sebagai santri, pasti dia menjadi orang yang semangat untuk menggali ilmu, mencari ilmu, dan membekali diri dengan ilmu. Yang ketiga santri itu adalah mereka yang berdakwah. Jatidiri santri yaitu ketika mereka hadir di tengah masyarakat, dengan ketawadhuannya dengan keilmuannya, dengan akhlaknya, mereka peduli dengan lingkungan, dan mereka tentunya bukan menjadi orang yang dipengaruhi tetapi justru menjadi orang yang mempengaruhi lingkungan. Mempengaruhi masyarakat dengan kebaikan-kebaikannya.

Apa pesan ustadz untuk para santri HK khususnya?

Untuk para santri yang masih berada di ma’had kita tercinta mudah-mudahan bisa memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan, bisa menimba ilmu di pesantren, salah satu di antara pesantren terbaik di Indonesia. Mudah-mudahan mendapatkan ilmu yang berkah, ilmu yang bermanfaat, dan Insyaallah mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan adik-adik santri di Ma’had Husnul Khotimah menjadi generasi-generasi Indonesia yang terbaik dan Insyaallah bermanfaat bagi umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Harapan saya hormati guru, berkhidmat kepada guru, menyayangi sahabat, para senior, dan kemudian juga tetap berkontribusi dengan kebaikan. Pastikan bahwasanya kita semua masih berada di dalam barisan kebaikan ini. Dan mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kesempatan bagi kita untuk bisa berkontribusi lebih besar lagi dan lebih luas lagi untuk bangsa Indonesia maupun untuk dunia di masa yang akan datang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama lengkap              : KH. Abdul Atieq Syarifuddin, M.A.

Riwayat Pendidikan     : – SD Islam Al Hikmah Cilandak Barat Jaksel

– Ponpes Yanbuul Quran Kudus Jateng

– Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Jabar

– S1 dan S2 Universitas Ummul Quro Makkah Al Mukarramah

Riwayat organisasi:

  • Ketua Bagian Bahasa OSHK 2000-2001
  • Ketua PPMI (persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Mekkah 2014-2016

Aktivitas               : Pengurus Yayasan Al-Hikmah Cilandak dan Guru Agama

Nama Istri           : Amani Syahidah Syabulhuda

TAGS
Share This
WHATSAPP