GURU SEBAGAI PUBLIC SPEAKER

GURU SEBAGAI PUBLIC SPEAKER

Guru seharusnya tidak hanya mengejar kualifikasi akademik, namun juga terus mengembangkan diri untuk mampu menyampaikan ilmu dan pengetahuannya secara optimal kepada anak didiknya.

Kompetensi yang mesti terus digali oleh guru adalah kompetensi yang menunjang pada proses belajar mengajar di kelas. Salah satunya, bagaimana guru menyampaikan ilmu yang dimilikinya agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Di antaranya adalah dengan berkomunikasi secara efektif. Pada dasarnya guru adalah seorang public speaker bagi siswa yang menjadi audiensnya. Karenanya, guru harus menguasai teknik berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan di dalamnya terjadi pertukaran informasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Di dalam komunikasi, tedapat lima elemen yang terlibat yaitu pengirim informasi (sender), penerima informasi (receiver), informasi, feed back, dan media.

Dalam membangun komunikasi efektif seorang pendidik perlu memperhatikan lima hukum komunikasi. Pertama, respect (sikap menghargai). Seorang pendidik harus bisa menghargai setiap siswa yang dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Kedua, empathy. Salah satu prasarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Ketiga, audible (dimengerti dengan baik). Ini berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan yaitu siswa. Agar pesan tersebut dapat diterima oleh penerima pesan maka kita perlu menggunakan media maupun perlengkapan yang memadai.

Keempat, clarity (kejelasan pesan). Pesan yang disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang lainnya. Dalam berkomunikasi seorang pendidik perlu mengembangkan sikap keterbukaan sihingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari peserta didik.

Dan kelima, humble (sikap rendah hati). Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari rasa rendah hati yang kita miliki.

Dengan demikian, komunikasi yang terjalin secara efektif dapat meningkatkan kinerja proses pembelajaran. Peserta didik akan lebih mudah menyerap materi pelajaran, pembelajaran menjadi bagian hidup yang menyenangkan, menumbuhkan proses kreatif peserta didik, serta dapat menstimulasi tumbuhnya inspirasi-inspirasi yang menyegarkan.

TAGS
Share This
WHATSAPP