Kakek Petualang

Kakek Petualang

Gunung Ciremai nampak kokoh menjulang dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Menambah suasana indah dan sejuk bagi semua sivitas akademika yang tinggal dan beraktifitas di dalamnya. Tentu hal ini memberikan rasa penasaran dan minat santri juga untuk mengexplore isi hutan gunung yang dikelola Balai Taman Nasional Gunung Ciremai tersebut.

Di tengah besarnya minat anak-anak untuk mengexplore kawasan Gunung Ciremai, khususnya Pendakian puncak Ciremai yang berketinggian 3078 MDPL ternyata ada salah seorang sivitas Pontren Husnul Khotimah yang sangat berpengalaman dalam kegiatan pendakian gunung dan kegiatan alam terbuka. Beliau adalah Bapak Suparta atau yang lebih dikenal dengan sebutan ” Kakek “, personil keamanan di Pontren ini.

Dikenal sebagai tokoh pegiat alam Ciayumajakuning dengan segudang pengalaman dalam kegiatan petualangan, pendakian, kerelawanan, dan operasi SAR. Saat ini beliau membina tidak kurang dari 40 organisasi dan komunitas penggiat alam baik sebagai pengurus, penasehat maupun sebagai pelatih. Menjadi mentor dan narasumber pelatihan di wilayah Jawa Barat bahkan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Tertarik dengan kegiatan petualangan sejak SD kelas 5, bermula dari hobi kamping dan hiking saat aktif di pramuka. Mulai senang mendaki gunung saat usia 15 tahun. Hampir semua Gunung di Pulau Jawa pernah dijelajahi, sebagian Sumatra, Bali dan Lombok. 32 tahun menggeluti hobby ini, Gunung Ciremai adalah yang terbanyak beliau daki sebanyak 124 kali.

Banyak pelajaran yang beliau dapatkan dari kegiatan tersebut. Melatih fisik, membentuk karakter dan mental, melatih kemandirian, melatih leadership serta pengambilan keputusan yang cepat juga tepat, dan tentunya tadabbur terhadap ciptaan Allah swt.

Sadar aktivitas yang digelutinya beresiko tinggi (high risk), maka faktor keamanan dan keselamatan beliau persiapkan dengan matang sebelum berkegiatan. Seperti persiapan fisik yang prima, mental, skill dan pengetahuan tekhnik-tekhnik berkegiatan di alam terbuka. Manajemen perjalanan, manajemen perbekalan, serta manajemen perlengkapan sangat dikuasai agar kegiatan yang dilakukan memenuhi standar safety prosedur. Peran pemandu atau orang yang sudah berpengalaman juga sangat dibutuhkan saat masih pemula.

Arung jeram, susur gua, susur pantai, panjat tebing, explorasi hutan juga beliau lakukan selain mendaki. “Tapi memang pendakian gunung yang paling dominan”, katanya.  Dirinya juga sering memandu WNA dalam pendakian seperti dari Queensland dan Jerman saat mendaki ke Rinjani, WNA dari Swedia mendaki Semeru, dan mengantar WNA asal Hungaria, Jepang, China dan beberapa lainnya mendaki Ciremai.

Bagi bapak 2 anak ini, hobby itu harus digeluti secara serius, tidak setengah-setengah karena hal tersebut akan bermanfaat pada saatnya. “Jika kita ingin profesional dalam hobby yang kita geluti kita harus rajin belajar dan berlatih karena Tak Ada Kata Mahir Tanpa Berlatih. Tentunya dengan tetap disiplin dengan peraturan yang ada di sekolah dan pondok” ujarnya.

Mulai kenal Pontren Husnul Khotimah Tahun 1999 saat diminta menjadi instruktur materi-materi kepramukaan yang dinamis. Saat itu lebih banyak memberikan muatan manajemen kegiatan alam terbuka, mountaineering, survival, navigasi darat dan SAR hingga tahun 2003. Resmi bergabung menjadi bagian dari sivitas Pontren Husnul Khotimah pada 2003. “Amanah pertama saya sebagai kru sarana. Setahun kemudian diroling ke bagian keamanan pondok, berikutnya tahun 2008 di bagian pembina organisasi santri dan kepramukaan. Baru setahun dipindah lagi ke bagian keamanan sampai sekarang,” katanya.

Di usia yang tidak muda lagi, aktivitas pendakian ayah 2 anak ini sudah mulai dikurangi. “Harus bisa membagi waktu antara amanah saya di Husnul Khotimah dan juga quality time bersama keluarga. Jadi kegiatan petualangan tidak seintens dulu. Saat ini lebih banyak mengisi waktu luang dengan membina komunitas dan organisasi pencinta alam, berbagi pengalaman dan pengetahuan serta mengedukasi safety prosedur kegiatan alam terbuka. Baik dalam bentuk pelatihan, seminar, sharing sessions dan talkshow. Selain itu saya juga aktif di kegiatan kemanusiaan dengan menjadi relawan dan Potensi SAR dalam kegiatan pencarian dan pertolongan bersama Basarnas.” ungkapnya.

TAGS
Share This
WHATSAPP