Wawancara Dr. Suwardi, MARS.

Wawancara Dr. Suwardi, MARS.

Adalah Bapak Suwardi, seorang wali santri asal Demak yang berprofesi sebagai dokter, inisiator program orang tua asuh santri HK. Ayah dari M. Khalid Fathani dan Nadia Anny Muflihah ini adalah Dokter lulusan FK UNDIP dan S2 MARS UI. Beliau menceritakan awal mula dan program santri asuh HK Peduli, berikut adalah hasil wawancara dengan beliau.

 

Apa yang melatarbelakangi dibentuknya program orang tua asuh di HK?

HK Peduli santri asuh dimulai saat anak saya Khalid Fathoni kelas 8 di HK2 (saat ini baru lulus kelas 12 di MA HK), ada orang tua santri mengalami kecelakaan kereta api yang menyebabkan ayahnya meninggal dunia dan ibunya yang juga menjadi korban selamat membutuhkan biaya untuk perawatan pasca kecelakaan. Para wali santri Angkatan 2 yang lain berdiskusi dalam grup whatsapp memikirkan bagaimana penanganan anak tersebut. Kita ingin anak masuk bersama, keluar juga bersama-sama. Lalu diangkatlah anak ini menjadi santri asuh dan baru satu anak tersebut.

Tidak berselang lama, ada musibah lagi yang menimpa keluarga santri yaitu terkena bencana tsunami di Tanjung Lesung Banten, bahkan dalam musibah tersebut kedua orang tua dan adik bungsunya menjadi korban meninggal dunia. Sedangkan santri dan adiknya yang satu lagi selamat. Sehingga dalam program ini bertambah lagi menjadi dua anak asuh.

 

Nah, anaknya Abi kan sudah tidak di HK2 lagi, bagaimana kelanjutan program ini?

Khalid pindah ke Aliyah, program ini tidak berhenti dan digulirkan kembali karena banyak yang mau ikut program ini. Akhirnya digabunglah program ini antara HK 1 dan HK 2 dan namanya berubah menjadi HK Peduli Santri Asuh.

HK Peduli Santri Asuh ini mulai diajukan secara resmi ke Yayasan Husnul Khotimah Kuningan supaya tidak dianggap sebagai program gelap tak berizin. Awalnya saya yang dijadikan koordinator bersama wali santri lain dari kalangan ibu-ibu. Kemudian ditetapkan organisasi ini di bawah koordinasi HK Peduli.

Sampai saat ini sudah banyak santri asuh yang tercover karena secara administrasi lebih tertib.

 

Siapa saja di balik HK Peduli Santri Asuh?

Koordinator saya sendiri, Tim HK Peduli, kemudian ada tim survei, tim admin, dan Asatidz baik dari HK 1 maupun HK 2. Dari kalangan wali santri ada Pak Rudi Ayah Rakha, Umi Aisyah Adinda, Umi Rafa, Bunda Chadijah Husni, Bunda Nabila, Pak Darmanto, Ummi Zaki dan Ummi Adilia.

 

Sasaran program ini untuk siapa saja?

Sasaran program ini fokus untuk menangani santri yang mengalami hambatan karena orang tuanya meninggal dunia, terkena PHK dari perusahaan tempat bekerja. Karena permintaan banyak, sehingga kita membuat seleksi dan survei. Agar kita bisa bersikap adil, tidak ada unsur subyektivitas. Maka kita menetapkan empat belas kriteria, didasarkan beberapa poin kriteria yang sudah ditetapkan. Poin-poin tersebut dimasukkan dalam rumus excel, lalu keluar skornya. Baru kita tetapkan penerimanya.

 

Hingga hari ini, berapa orang penerima manfaat dan bagaimana menjaga agar program ini terus berjalan dan tidak membebani fikiran penerima manfaat?

Santri asuh yang ada saat ini ada dari kelas 7 sampai 11 ada 32 anak. Yang lulus tahun ini ada kalua tidak salah ada 14, berarti total 46 santri asuh. Biasanya tiap bulan ada laporan pendapatan dan pengeluaran, ada transparansi keuangan dan program. Yang kita tutup dan rahasiakan hanya nama santri penerima manfaat. Termasuk para donatur tidak ada yang mengetahui siapa penerima manfaat tersebut.

Kita ingin menjaga izzah penerima manfaat, agar mereka tidak merasa dirinya penerima manfaat. Mereka hanya fokus belajar tanpa terbebani fikiran yang akan mengganggu psikologis mereka.

Untuk meningkatkan kontribusi donatur biasanya kita broadcast ayat dan hadits tentang keutamaan sedekah. Mudah-mudahan program ini bisa memberikan manfaat untuk sesama dan memberi manfaat lebih luas.

TAGS
Share This
WHATSAPP

Segera daftar PSB 2024/2025 !

Pendaftaran akan DITUTUP pada :

9 Desember 2023

TIDAK ADA GELOMBANG KE 2