Talkshow Aresta 2025: Pendidikan dan Pengalaman Organisasi Kunci Sukses Generasi Muda

Talkshow Aresta 2025: Pendidikan dan Pengalaman Organisasi Kunci Sukses Generasi Muda

Talkshow pendidikan bertajuk “Genggam Dunia dengan Pendidikan” sukses diselenggarakan oleh panitia Aresta 2025 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan pada 31 Januari 2025. Acara ini menghadirkan Birrul Qodriyyah, S.Kep., Ns., MSc, seorang tokoh muda inspiratif dan motivator berprestasi, sebagai pemateri utama. Kegiatan ini dihadiri oleh para siswa SMA sederajat di wilayah Kabupaten Kuningan yang antusias menyimak paparan inspiratif dari narasumber.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan luring dan daring ini, Birrul Qodriyyah menyampaikan bahwa pendidikan memiliki kekuatan luar biasa dalam mengubah jalan hidup seseorang. Ia mengajak para peserta untuk mensyukuri kesempatan belajar yang mereka miliki, mengingat tidak semua orang di Indonesia dapat mengenyam pendidikan hingga tingkat SMA.

“Waktu berjalan sangat cepat. Manfaatkan masa SMA ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri untuk masa depan agar tidak ada penyesalan di kemudian hari,” ujarnya.

Birrul juga menyoroti perubahan kebutuhan dunia di era digital. Ia menjelaskan bahwa teknologi telah menggantikan banyak keterampilan dasar seperti perhitungan matematika dan penerjemahan bahasa. Oleh karena itu, generasi muda perlu membangun keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, kepemimpinan, serta kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan.

“World Economic Forum merangkum 10 keterampilan utama yang dibutuhkan di masa depan, di antaranya analytical thinking, active learning, complex problem solving, critical thinking, leadership, dan resilience. Semua keterampilan ini bisa diasah melalui pengalaman dan keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan seperti organisasi dan perlombaan,” jelasnya.

Tak hanya berbagi teori, Birrul juga mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Berasal dari keluarga sederhana, ia tetap gigih mengejar cita-citanya hingga berhasil meraih beasiswa LPDP dan menempuh studi magister di The University of Edinburgh, Skotlandia. Ia bahkan meraih nilai tertinggi di jurusannya, mengungguli mahasiswa dari berbagai negara.

“Saya yakin, tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha dan berdoa. Allah akan selalu memberikan jalan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh,” tegasnya.

Birrul mengajak para peserta untuk menentukan cita-cita sejak dini, berkomunikasi dengan orang tua, serta melawan rasa malas yang sering menjadi hambatan utama dalam meraih kesuksesan.

“Lawan terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan rasa malas dalam diri sendiri. Jangan takut lelah, karena kalian sedang meng-upgrade diri sendiri untuk masa depan yang lebih baik,” pesannya.

Lebih lanjut, Birrul Qodriyyah menekankan bahwa kesuksesan di abad ke-21 tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik di sekolah, tetapi juga oleh kemampuan untuk mengembangkan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti organisasi dan kompetisi.

“Leadership tidak bisa didapatkan hanya dengan belajar di kelas. Keaktifan dalam berorganisasi dan mengikuti lomba adalah cara terbaik untuk melatih kemampuan problem solving, analytical thinking, dan manajemen waktu,” ujarnya.

Beliau juga menyoroti pentingnya memiliki pengalaman hidup yang beragam. Menurutnya, pengalaman ini akan membentuk karakter dan меніаapkan individu menghadapi tantangan di masa depan.

“Jangan anggap remeh kegiatan organisasi di sekolah. Justru di sanalah kalian bisa belajar banyak hal yang tidak diajarkan di kelas,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan para pelajar untuk tidak takut merasa lelah dalam berproses. Menurutnya, lelah yang dirasakan saat ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.

“Capek itu wajar, tapi jangan menyerah. Justru di saat itulah kalian sedang mengupgrade diri kalian,” pesannya.

Ia menceritakan bagaimana keaktifannya dalam berorganisasi dan berkompetisi selama kuliah telah membantunya meraih kesuksesan.

“Saya bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis karena ikut lomba dan konferensi. Ini adalah salah satu manfaat dari aktif berorganisasi,” tuturnya.

Di akhir acara, Qodriyah mengajak para pelajar untuk memanfaatkan waktu mereka sebaik mungkin untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia juga berpesan agar para pelajar tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.

“Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada untuk belajar dan berkembang,” pungkasnya.

Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )
WHATSAPP